Chairul Tanjung |
Profil Chairul Tanjung
Nama
|
:
|
Chairul Tanjung
|
Lahir
|
:
|
16 Juni 1962 (umur 53)
|
Tempat Lahir
|
:
|
Jakarta, Indonesia
|
Istri
|
:
|
Anita Ratnasari Tanjung
|
Anak
|
:
|
Putri Indahsari Tanjung
|
|
:
|
Rahmat Dwiputra Tanjung
|
Almamater
|
:
|
Universitas Indonesia
Institut Pendidikan Dan
Pebinaan
|
Pekerjaan
|
:
|
Pemilik (CEO) utama CT Corp
|
Agama
|
:
|
Islam
|
Biografi Chairul Tanjung
Chairul Tanjung (ejaan Soewandi:
Chairul Tandjung, lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 53 tahun) adalah
pengusaha asalIndonesia. Ia menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan
Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014. Namanya dikenal luas
sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.
Chairul memulainya bisnisnya ketika
ia kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh
bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Kini perusahaan konglomerasi
miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak
perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
Chairul Tanjung lahir di Jakarta dari
pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Ayahnya adalah seorang wartawan pada
orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Sedangkan ibunya
merupakan seorang ibu rumah tangga. Ayah Chairul berasal dari Sibolga, Sumatera
Utara, sedangkan ibunya dari Cibadak, Jawa Barat. Chairul berada dalam keluarga
bersama enam saudara lainya. Ketika Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup
karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan ini
memaksa orang tuanya menjual rumah dan mereka tinggal di kamar losmen yang
sempit.
Karier dan
kehidupan
Selepas menyelesaikan sekolahnya di
SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia. (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia
bisnis dan juga mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional
1984-1985.
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, ia
berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan foto kopi di kampus. Chairul juga
pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan
Senen, Jakarta Pusat, namun bangkrut. Selepas kuliah, Chairul mendirikan PT
Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta
dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor Keberuntungan
berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu
pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi
usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan
sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya
ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan,
properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman
yang kini bernama Bank Mega.
Ia menamakan perusahaan tersebut
dengan Para Group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo
sebagaifather holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni
Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan
investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).
Di bawah Para Group, Chairul memiliki
sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain Asuransi Umum Mega,
Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia,
Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan
investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali
Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Di bidang
penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya
Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group
memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana Rp 99
miliar. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business
District pada 1999. Sementara di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group
melalui anak perusahaannya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour
Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU (memorandum of understanding)
pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010
diPerancis.
Pada tahun 2010, majalah ternama
Forbes menempatkan Chairul sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia berada
di urutan ke-937 dengan total kekayaan mencapai USD 1 miliar. Satu tahun
kemudian, menurut Forbes, kekayaan Chairul telah meningkat lebih dari dua kali
lipat, yakni dengan total kekayaan USD 2,1 miliar. Tahun 2014, Chairul memiliki
kekayaan sebesar USD 4 miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375 dunia.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul
Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari
tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources
yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber
daya alam.
Pemikiran
Chairul menyatakan bahwa dalam
membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah penting. Selain itu memiliki
rekanan yang baik sangat diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada
perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun.
Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembangnya bisnis
yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan)
maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas
pengantar surat pun adalah penting.
Dalam hal investasi, Chairul memiliki
idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa menjadi perusahaan yang bisa
bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri
untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya
ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi ini merupakan upaya perusahaan
nasional agar bisa berdiri sendiri dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurutnya modal memang penting dalam
membangun dan mengembangkan bisnis. Namun kemauan dan kerja keras, merupakan
hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang ingin sukses. Baginya
mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Dimana membangun
kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya
berjejaring dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan
bahwa generasi muda sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu
persatu. Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak
tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai
banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah
salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah
penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha, seseorang ingin segera
mendapatkan hasilnya. Namun tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.
Menko Perekonomian
Pada 16 Mei 2014, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menunjuk Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung
sebagai Menko Perekonomian. Ia menggantikanHatta Rajasa yang telah resmi
mengundurkan diri. "Saya telah mengambil kesimpulan untuk mengangkat saudara
Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian yang baru"kata SBY di Kompleks
Istana Kepresidenan di Jakarta. Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Senin, 19 Mei 2014berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2014. Hatta Rajasa mengundurkan diri karena
maju menjadi calon wapres Prabowo Subianto dalam pilpres 2014 dengan dukungan
dari Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar dan PPP.
Guru Besar
Pada 18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai guru besar bidang
ilmu kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pengukuhan tersebut
dilakukan di ruang Garuda Mukti, Gedung Rektorat, kampus C Unair. Ia menjadi
guru besar ke-438 Unair.
Latar belakang pendidikan
• SD Van Lith, Jakarta
(1975)
• SMP Van Lith, Jakarta
(1978)
• SMA Negeri I Boedi
Oetomo, Jakarta (1981)
• Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Indonesia (1987)
• Executive IPPM (MBA;
1993)
Sumber : Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar