Minggu, 28 Juni 2015

Profil Dan Biografi Carlos Slim Helu, Orang Terkaya di Dunia

Carlos Slim Helu - Profils
Biodata 

Nama
:
Carlos Slim Helu
Tanggal Lahir
:
28 Januari 1940
Tempat Lahir
:
Mexico, Mexico City
Umur
:
75 tahun
Kewarganegaraan
:
Mexico
Tempat tinggal
:
Mexico City, Mexico
Suku
:
Lebanon
Pendidikan

Teknik Sipil
Almamater
:
Universidad Nacional Autonoma de Mexico
Pekerjaan
:
CEO dari Telmex dan American Movil
Pasangan
:
Soumaya Domit (m. 1967 -1999
Anak
:
Carlos
Marco Antonio
Patrick
Soumaya
Vanessa
Johanna
Orang tua
:
Julian Slim Haddad
Linda Helu
Kekayaan Bersih
:
US$ 72.7 triliun (Juni 2015)


Biografi

Carlos Slim Helú (lahir 28 Januari 1940; umur 75 tahun) adalah seorang pengusaha dan filantropis. Ia adalah pemimpin utama dan CEO perusahaan telekomunikasi Teléfonos de México dan América Móvil. Pada tahun 2011, Slim dinobatkan oleh Forbes menjadi orang terkaya di dunia untuk kedua kali secara berturut-turut dengan kekayaan bersih berkisar US$74 miliar.
Carlos Slim lahir Mexico City, Mexico pada tahun 1940 dari pasangan Kristen Maronite Julián Slim Haddad dan Linda Helú. Keduanya menikah pada bulan Agustus 1926 dan merupakan keturunan Lebanon. Ayahnya, yang lahir dengan nama Khalil Slim Haddad, pada masa mudanya melarikan diri ke Meksiko pada tahun 1902 untuk menghindari pemerintahan militer keras dari Kekaisaran Ottoman. Empat orang kakak laki-lakinya sebelumnya sudah menentap di Meksiko.
Ibunya, Linda Helú, lahir in Parral, Chihuahua, dari orang tua imigran asal Lebanon yang datang ke Meksiko pada akhir abad ke-19. Kedua orang tuanya adalah perintis majalah berbahasa Arab pertama untuk komunitas Lebanon-Meksiko dengan sebuah mesin cetak yang dibawa saat bermigrasi.
Pada tahun 1911, Julian mendirikan toko bahan pakaian La Estrella del Oriente. Kemudian tahun 1921, ia membeli sejumlah rumahan mewah di distrik komersial pusat kota Mexico City, yang menjadi penyumbang besar kekayaannya.
Carlos belajar bisnis pada ayahnya ,bakat bisnis mulai muncul pada dirinya ketika dia membeli saham Mexican Bank pada umur 12 tahun. Ketika usianya 17 tahun dia telah mendapatkan 200 peso seminggu. Kuliah jurusan Teknik mesin sipil di National Autonomous University of Mexico. Carlos memulai karir menjadi sorang pedagang dan mendirikan perusahaan Broker. Perusahaan yang di kembangkan menjadi tempat investasi bisnis, dari jasa konstruksi, manufactur sampai membuka restoran.
Tahun 1965 membeli perusahaan Jarritos del sur, tahun berikutnya sudah mempunyai kekayaan US$ 40 juta. Konstruksi , Real Estate dan Pertambangan adalah bisni yang di fokuskan pada waktu itu.
Tahun 1976 Carlos membuka cabang dengan membeli 60 % saham pabrik percetakan. Tahun 1980 membentuk Grup Galas sebagai perusahan induk yang mencakup bisnis konstruksi , pertambanan ,ritel ,makanan , dan tembakau. Tahun 1982 Perekonomian meksiko mengandalkan ekspor minyak dan Carlos pun mulai membuka cabang perusahaan di sektor minyak.
Tahun 1988 menambahkan pabrik tembaga dan aluminium ke induk perusahaan nya. Tahun 1990 Grup Carlo yang penempatan saham nya terpusat di meksiko mulai merambah ke dunia Internasional. Dan pada tahun itu juga Carlos membeli perusahaan telekomunikasi Telmex dari Prancis untuk di kembangkan di meksiko, hingga pada akhirnya tahun 2006 90% jaringan telekomunikasi meksiko menggunakan Telmex.
29 maret 2007 Carlos melewati Warren Buffet sebagai orang terkaya nomor dua dengan total kekayaan US$ 53 milliar pada waktu itu. 8 agustus 2007 menjadi orang terkaya didunia menurut majalah forbes dengan mengalahkan Bill Gates. 2008 sd 2009 menjadi orang terkaya nomor 2 tepat di bawah Bill Gates. 2010 s/d sekarang sebagai orang terkaya di dunia versi majalah forbes dengan total kekayaan US$ 73 milliar.
Itulah Profil dan Biografi Carlos Slim Helu yang merupakan orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes yang berhasil kami sunting, semoga bermanfaat dan memotivasi.

Source : Wikipedia, Forbes

Jumat, 19 Juni 2015

BIOGRAFI ANDY RUBIN (PENEMU ANDROID)



Profils.blogspot.com
Andy Rubin
Rekan Profils.com Kali pertama saya akan menulis Artikel Biografi Orang yang Berpengaruh Dalam dunia teknologi dan Informasi. Seorang tokoh penemu kaya raya yang sangat terkenal, Andy Rubin.

Andy Rubin lahir pada tanggal 22 Juni 1946 di New Bedford, Amerika Serikat. Dia adalah pengembang dari Android OS. Sejak kecil, Rubin sudah terbiasa melihat banyak gadget baru. Ini karena ayahnya, seorang psikolog yang banting setir ke bisnis direct marketing, menyimpan produk elektronik yang akan dijualnya di kamar Rubin. Ia memiliki minat besar pada segala hal yang berbau robot. Di Carl Zeiss A.G., tempat pertama kali ia bekerja setelah lulus kuliah, Rubin ditempatkan di sebuah divisi robotika, tepatnya pada komunikasi digital antara jaringan dengan perangkat pengukuran dan manufaktur. Setelah dari Carl Zeiss, ia sempat bekerja di bidang robot di sebuah perusahaan di Swiss.
 
Dari bagian manufaktur, Rubin pindah ke bagian riset di Apple. Kemudian, pada tahun 1990, Apple melakukan spin off untuk membentuk sebuah perusahaan bernama General Magic dan Rubin ikut di dalamnya. General Magic berfokus pada pengembangan perangkat genggam dan komunikasi. Para engineer yang gila kerja, termasuk Rubin tentunya, berhasil mengembangkan sebuah peranti lunak bernama Magic Cap. Sayangnya, Magic Cap tidak mendapat sambutan dari perusahaan handset dan telekomunikasi. Beberapa yang menerapkan Magic Cap hanya melakukannya sebentar. General Magic pun akhirnya hancur.
 
Beberapa pengembang di General Magic, bersama beberapa veteran Apple, kemudian mendirikan Artemis Research. Perusahaan ini mengembangkan sesuatu bernama webTV, sebuah upaya awal untuk menggabungkan Internet dengan televisi. Rubin bergabung dengan Artemis untuk ikut mengembangkan webTV tersebut. Saat Microsoft membeli Artemis, di 1997, Rubin pun ikut bergabung dengan perusahaan raksasa itu. Episode gila khas Rubin kembali terjadi di Microsoft. Rubin membangun sebuah robot yang dilengkapi kamera untuk mengerjai rekan-rekannya. Gilanya, robot itu terhubung ke Internet dan pada satu insiden sempat dibobol oleh pihak di luar Microsoft. Pada tahun 1999, Rubin keluar dari webTV (dan artinya, ia tak lagi menjadi kar­yawan Microsoft). Ia kemudian me­nyewa sebuah toko di Palo Alto, California, dan menyebut toko itu sebagai laboratorium.
 
Karier Rubin di bidang robotika nampaknya semakin cerah, namun hidupnya berubah gara-gara liburan di Cayman Island pada tahun 1989. Saat sedang mengunjungi kepulauan tropis di Jamaika itu, Rubin tak sengaja bertemu dengan seorang bernama Bill Caswell. Pria ini sedang tidur di tepi pantai, terusir dari sebuah cottage setelah bertengkar dengan pacarnya. Andy menawarkan pria itu tempat tinggal dan sebagai balas budi, Casswell menawarkannya pekerjaan. Kebetulan yang menakjubkannya adalah pria itu bekerja di Apple. Di Apple, Rubin mengalami masa-masa yang menyenangkan. Pada saat itu, Apple masih dalam kondisi baik berkat komputer Macintosh. Budaya Apple pun menular pada diri Rubin. Di sana ia sempat melakukan kejahilan, seperti memprogram ulang sistem telepon sehingga ia bisa berpura-pura sebagai sang CEO, John Sculley. Lelucon seperti itu mungkin akan disukai Steve Jobs, pria yang gemar membuat lelucon lewat telepon, namun ketika itu adalah periode Apple tanpa Jobs.
Di tempat yang penuh dengan berbagai mainan robot koleksi Rubin, lahirlah sebuah ide untuk produk baru. Bersama beberapa rekannya, Rubin kemudian mendirikan Danger Inc. Sukses diraih Danger melalui sebuah perangkat bernama Sidekick. Aslinya, perangkat ini dinamai Danger Hiptop, namun di pasaran ia dikenal sebagai T-Mobile Sidekick.
Saat ini, Sidekick memang sudah terlihat usang, namun pada masanya, Sidekick adalah sebuah benda yang ganjil dengan konsep teknologi yang melampaui zaman. Perangkat itu, menurut Rubin, merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon. Ketika muncul di pasaran, Sidekick harus menghadapi kenyataan bahwa PDA sedang kehilangan pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.
Sekarang, apa yang dikatakan Rubin bukan hal aneh lagi. Lihat saja Apple de­ngan jutaan aplikasi pihak ketiga yang hadir di iPhone. Hal lain yang dilakukan Danger, yang pada masa itu belum terpikirkan, adalah menjembatani antara pembuat handset dengan penyedia jaringan. Danger memutuskan untuk berbagi keuntungan dengan T-Mobile dalam layanan Sidekick. Dengan demikian, Danger tak me­ngandalkan penjualan handset sebagai sumber penghasilan satu-satunya, namun juga dari layanannya. Ini membuat perusahaan pembuat perangkat (Danger) memiliki tujuan yang sama dengan penjual perangkat (operator telekomunikasi T-Mobile).
Rubin meninggalkan Danger pada tahun 2004. Pada 2008, perusahaannya itu dibeli oleh Microsoft. Sang raksasa rupanya tertarik untuk memasuki bisnis ponsel dengan lebih a­gresif lagi. Nilai yang ditawarkan pun tidak tanggung-tanggung. Menurut kabar yang beredar Microsoft membeli Danger de­ngan harga 500 juta dolar. Namun, pembelian Danger oleh Microsoft ternyata tidak membawa hasil yang berbunga-bunga. Para eksekutif yang tersisa dari Danger digabungkan oleh Microsoft ke dalam Mobile Communication Business, dari divisi Entertainment dan Devices. Kemudian, mereka diminta mengembang sebuah ponsel yang dikenal dengan sebutan Project Pink. Targetnya, ponsel ini harus bisa menjadi pesaing iPhone dan BlackBerry. Menurut ComputerWorld, Project Pink menderita penyakit klasik di sebuah per­usahaan besar. Karena proyeknya cukup bergengsi, ia diperebutkan oleh beberapa pihak. Dan lebih parahnya lagi, perkembangannya makin melenceng dari yang diinginkan. Contohnya, awalnya ponsel itu akan dikembangkan dengan basis Java namun kemudian diminta untuk menggunakan sistem operasi Microsoft.
 
Sayangnya, Windows Phone 7 yang seharusnya bisa digunakan untuk Project Pink, belum siap. Walhasil, saat diluncurkan, ponsel yang akhirnya bernama Microsoft Kin ini menggunakan sistem operasi Windows untuk ponsel yang “lawas”. Sambutan pasar yang dingin pun membuat Kin akhirnya harus ditutup, hanya beberapa bulan sejak diluncurkan. Nasib layanan Sidekick, yang diwarisi Microsoft dari Danger, juga tak terlalu baik. Dalam satu insiden, yang masih belum diketahui pasti apa penyebabnya, pelanggan Sidekick tiba-tiba kehilangan semua data mereka. Satu hal yang perlu diketahui, semua data pada Sidekick memang disimpan ‘di awan’ (dalam hal ini pada server yang dikelola Microsoft dan bisa diakses melalui Internet). Nah, ketika server itu mengalami gangguan, semua data pengguna Sidekick pun lenyap.
 
Pada awal tahun 2002, Rubin sempat memberikan sebuah kuliah di Stanford mengenai pengembangan Sidekick. Karena, meski penjualan Sidekick di pasaran tak meledak, perangkat itu dinilai cukup baik dari sisi engineering. Sebuah kebetulan bahwa Larry Page dan Sergei Brin, pendiri Google, ikut hadir dalam kuliah tersebut. Selepas kuliah, Page menemui Rubin untuk melihat Sidekick dari dekat. Rupanya, Page melihat, perangkat itu menggunakan search engine Google. “Keren,” ujar Page. Ini adalah sebuah titik tolak bagi Page untuk sebuah ide yang dalam beberapa tahun kemudian akan terwujud, sebuah ponsel Google. Kurang lebih dua tahun setelah itu, Rubin telah meninggalkan Danger dan mencoba melakukan hal-hal baru. Termasuk di antaranya mencoba memasuki bisnis kamera digital sebelum akhirnya ia mendirikan Android.
Rubin menginkubasi Android saat ia menjadi enterpreneur-in-residence bersama perusahaan modal ventura Redpoint Ventures di 2004. “Android berawal dari satu ide sederhana, sediakan platform mobile yang tangguh dan terbuka sehingga bisa mendorong inovasi lebih cepat demi keuntungan pelanggan,” ujar Rubin. Pada Juli 2005, 22 bulan setelah Android berdiri, perusahaan itu ditelan oleh raksasa Google. Rubin pun memilih untuk bergabung dengan Google. Ketika membeli Android Inc., Google tidak menyebutkan dengan rinci berapa harga yang dibayarkan dan apa yang i­ngin dilakukannya dengan perusahaan itu. Bahkan, Google menyebut pembelian itu sebagai akuisisi terhadap sumber daya manusia dan teknologinya saja. Selain Andy Rubin, Google memang meraup banyak orang-orang brilian dari Android. Ini termasuk Andy McFadden (pengembang WebTV bersama Rubin, dan juga pengembang Moxi Digital); Richard Miner (mantan Vice President di perusahaan telekomunikasi Orange); serta Chris White (pendiri Android dan perancang tampilan serta interface WebTV).
Bersama Google, Android diberi kekuatan ekstra. Perusahaan asal Mountain View, California itu kemudian membentuk Open Handset Alliance untuk mengembangkan perangkat bagi Android.
Di AS, Motorola Droid jadi salah satu senjata Verizon Wireless melawan AT&T dengan iPhone-nya. Sedangkan Nexus One, ponsel Android Google buatan HTC, hadir tanpa “ikatan dinas” pada satu operator tertentu.
Kehadiran Android nampaknya beru­saha menggoyang dominasi pasar ponsel di AS. Di Indonesia, Android pun nampak siap jadi primadona setelah muncul de­ngan gegap gempita dalam Indonesia Celullar Show 2010.
 
Itulah kisah kesuksesan Andi Rubin Yang Bersama Rekanya. Andi Berani Melakukan Sesuatu Yang Baru Dan Berani Mengambil resiko.Jangan Pernah Takut Akan Kegagalan Karena Kegagalan Adalah Kesuksesan Yang Tertunda.
 
Sumber: Wikipedia